Jumat, 12 November 2010
MENGENAL SISTEM TELEVISI KABEL
MENGENAL SISTEM TELEVISI KABEL
Sering Kita mendengar orang menyebut soal TV Kabel. Apa sih bedanya dengan TV nonkabel?
Siaran televisi TV kabel memang sudah menjadi bagian hidup sebagian besar masyarakat Amerika Serikat.sementara di Indonesia,hal itu masih jadi konsumsi yang cukup mahal. Dengan Kondisi:Jumlah Operator sedikit,hanya terdapat dibeberapa kota besar (seperti Jakarta,Medan,Bandung dan Surabaya). serta jumlah pelanggan terbatas di masyarakat kelas atas.Sebenarnya seperti apa sih TV kabel itu?
Sesuai dengan namanya,kabel merupakan media penghubung antara operator siaran TV dan Pelanggan. System TV kabel yang pertama (dibuat pada tahun 1948)menggunakan jenis kabel twin lead. Kabel ini berbentuk seperti pita seperti yang dipasang pada TV hitam putih. Sistem berikutnya (dibuat tahun 1950) telah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial tersusun dari konduktor dalam yang diselimuti isolator dan konduktor luar, Seperti yang dipasang antara antenna dan pesawat TV zaman sekarang. Perkembangan selanjutnya, dimanfaatkan juga jaringan microwave,satellite, dan kabel serat optic.
Perjalanan TV kabel
Sebenarnya Tv kabel pertama dibangun untuk mengatasi kesulitan menerima siaran televisi yang dialami oleh daerah dengan penerimaan signal buruk. Biasanya sebuah antena dipasang di menara yang terletak di puncak gunung atau tempat-tempat tinggi lain didaerah itu. Kemudian, kabel digunakan untuk menghubungkan antena dengan pesawat TV di beberapa rumah sekitarnya.
Tahun 1948, Ed Parson yang tinggal di Astoria,Oregon, membuat sistem community antenna television ( CATV ) dengan menggunakan kabel twin lead dan dipasang dari satu atap rumah ke atap rumah lain. Sementara itu, pada tahun 1950, Bob Tarlton membangun sistemnya di Lansford Pennsylvania, dengan mengunakan kabel coaxial yang dipasang pada tiang. Ia mendapat hak monopoli di kotanya dan menyiarkan tiga saluran bagi pelanggannya.
Ternyata kesulitan penerimaan siaran televisi tidak hanya terjadi di daerah-daerah terpencil, tetapi juga dikota-kota yang penuh dengan gedung-gedung tinggi. Karena itu, TV kabel juga berkebang di daerah perkotaan. Selain itu, semakin lama tidak hanya sekedar menjadi sambungan ekstensi dari siaran TV lokal saja, tapi sudah mampu memberikan layanan yang dapat menyaingi siaran TV lain.
Melihat perkembangan itu, Federal Communication Commision (FCC) membuat batasan bagi TV kabel untuk menerima siaran televisi jarak jauh. Pada awal tahun 1970, FCC memperkuat kebijakan tadi dengan membuat undang-undang yang membatasi kemampuan operator TV kabel dalam menyiarkan : Film, sekilas peristiwa dan lain-lain.
Akan tetapi, pada tahun 1972 dikeluarkan kebijakan deregulasi bertahap untuk TV kabel. Akhirnya aturan-aturan semakin diperlonggar. Hal itu membangkitkan industri pembuat kelengkapan TV kabel di tingkat lokal dan federal. Dengan demikian, terjadilah pertumbuhan layanan siaran dan penambahan pelanggan. Penggunaan teknologi microwave,komunikasi satelit, dan kabel serat optik sebagai media tambahan juga meningkatan pertumbuhan layanan . Selain itu, diperoleh pula peningkatan saluran dengan cara kompresi data video digital.
Di Indonesia sendiri TV kabel muncul pada awal tahun 1990-an. Saat ini sedikitnya ada tiga operator yang masih terpaku untuk melayani kalangan tertentu dibeberapa kota besar. Biaya penyambungan dan langganan yang tinggi membuat belum banyak orang berminat menjadi pelanggan. Belum lagi jumlah stasion televisi yang tampaknya masih dapat memenuhi kebutuhan sebagian besar masyarakat kita. Apalagi dengan munculnya TV - TV lokal menambah semarak ragam siaran.
Diagram sistem
Diagram sistem TV kabel dari Headend ke pelanggan dtunjukkan dalam gambar. Headend adalah sumber dari signal yang dipancarkan ke sistem kabel. Headend tidak hanya menerima siaran lokal untuk dipancarkan saja, tetapi juga dapat menerima sinyal-sinyal: siaran dari kota yang jauh,siaran dari satelit, dan dari gelombang microwave. karena itu, Headend di lengkapi dengan perangkat penunjang, seperti menara dan berbagai jenis antena, termasuk antenna parabola, untuk menerima siaran dari satelit.
Selain itu,headend bisa mempunyai program siaran sendiri sehingga membutuhkan studio yang memadai untuk menghasilkan program siarannya. Adapun waktu dan saluran untuk community access biasanya dipercayakan kepada franchise lokal. Pada umumnya siaran TV kabel tidak dapat melakukan editing kontrol terhadap kualitas atau isi program-program community access.
Sistem kabel terdiri atas dua bagian, yaitu sistem trunk dan sistem distribusi. Sistem trunk berfungsi untuk mengirim sinyal ke kelompok-kelompok pelanggan. perangkat-perangkat dalam sistem trunk adalah kabel trunk dan trunk amplifier. Trunk amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal yang melemah akibat panjangnya kabel. Ia dipasang pada tiap jarak tertentu. Jumlah amplifier yang dipasang di batasi oleh noise dan distorsi pada amplifier bersangkutan. Kabel yang bermutu baik akan mengurangi jumlah Amplifier untuk panjang kabel yang sama.
Sistem distribusi berfungsi untuk mendistribusikan sinyal ke tiap-tiap rumah dalam satu kelompok pelanggan. Antara sistem trunk dan sistem distribusi dipasang interface yang disebut bridger amplifier. Perangkat pendukung sistem distribusi adalah kabel distribusi, Line extender Amplifier dan Tap. Fungsi line extender amplifier pada sistem distribusi serupa dengan fungsi trunk amplifier pada sistem trunk. Tap berfungsi sebagai titik pengambilan sinyal atau percabangan untuk kabel drop yang dihubungkan dengan perangkat pada pelanggan. Berbeda dengan kabel distribusi yang berstruktur kaku, kabel drop mempunyai struktur yang fleksibel/ lentur.
Di rumah pelanggan, keluar kabel drop dihubungkan dengan TV atau VCR ( Video Cassete recorder). Tetapi,jika TV atau VCR pelanggan tidak dapat menemukan seluruh kanal yang ada(karena VCR tidak kompatibel dengan system kabel). diperlukan converter yang berfungsi sebagai interface/penerjemah antara TV dan sistem kabel. Biasanya, converter telah disediakan oleh operator TV kabel. jika sinyal siaran yang dikirim oleh headend melalui proses pengacakan (scrambling), pada converter harus harus dipasang descrambler.
Pita frekuensi dan kanal
Pita frekuensi sinyal operasi TV kabel relatif lebar. berkisar 50 Mhz sampai dengan 450 Mhz.disesuaikan dengan lebar pita video standar yang sebesar 4.2 Mhz. Semakin banyak kanal yang digunakan, semakian lebar pula pita frekuensi yang diperlukan. Kanal-kanal ini dikirim secara serentak lewat kabel.
Masalahnya, walaupun sistem TV kabel mempunyai pita frekuensi yang lebar, pesawat TV yang digunakan tidak seperti itu. Karenanya, sistem ini menyediakan beberapa kanal (umumnya kanal 2,3,4,5) sebagai kanal rujukan bagi pesawat TV atau VCR. Di kanal itu pesawat TV berfungsi sebagai monitor dan pemilihan siaran dengan mengatur tuner/penala pada converter.
Perkembangan Sistem
Munculnya teknologi-teknologi terbaru dan meningkatnya kebutuhan penganekaragaman manfaat sistem TV kabel menyebabkan sistem ini berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangannya terjadi pada perangkat keras maupun lunak. Di antaranya adalah pengunaan gelombang microwave, jika menara penerima siaran jarak jauh terletak jauh dari headend. jika pemasangan kabel trunk atau distribusi sulit dilakukan atau mahal, maka gelombang microwave dapat digunakan sebagai pengganti.
Munculnya kabel serat optik, yang dapat dipakai pada sistem trunk maupun distribusi, menghasilkan sinyal siaran yang lebih baik karena tahan terhadap gangguan cuaca atau interferensi dari gelombang radio lain. penggunaan kabel serat optik juga mengurangi jumlah amplifier yang digunakan karena kabel serat optik mempunyai nilai rugi kabel yang rendah.
Diterapkannya sistem digital pada perangkat-perangkat siaran maupun pesawat TV juga menimbulkan banyak perubahan. teknik kompresi video digital membuat kapasitas sistem menjadi lebih tinggi sehingga memperbanyak jumlah kanal. Teknik-teknik Forward Error Correction (FEC) yang dapat memperbaiki kesalahan data akibat noise juga dimanfaatkan untuk mandapatkan laju tranmisi yang lebih tinggi.
Yang cukup baru adalah pemanfaatan sistem kabel untuk internet. aplikasi ini bisa terjadi jika headend menambah fungsinya sebagai gateway internet. Headend juga menjadi server untuk layanan Wab,Email dan e-news. untuk itu, sistem kabel harus menyediakan kanal dua arah bagi pengiriman dan penerimaan data dengan sistem LAN (Local Area Network).
Pengembangan-pengembangan lain sudah tentu harus dilakukan, mengingat banyak pesaing yang selalu berusaha menjadi "one stop server/operator" yang dapat memenuhi segala kebutuhan komunikasi sekaligus hiburan bagi pelanggannya. Persaingan bisa muncul dari sistem ponsel dengan TV seluler yang lebih mobile atau saluran telepon tetap yang dapat dikembangkan menjadi pembawa sinyal siaran video. Dengan kelebihan-kelebihannya, sistem-sistem ini pasti menjadi pesaing kuat bagi TV kabel.
Sumber: Kompas cyber Media,02 April 2004
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PRIHAL :
BalasHapusPENAWARAN KERJASAMA UNTUK KONSULTAN PENGURUSAN JAMINAN ASURANSI DAN BANK GARANSI BISA TANPA COLLATERAL/AGUNAN PROSES CEPAT,MUDAH DAN BIAYA KOMPETITIF LEBIH MURAH
Yth Customer,
Bapak/ Ibu
Pimpinan /HRD/finance dept perusahaan
di
Tempat
Dengan hormat,
Perkenalkan kami Dari PT. ANUGRAH LUAS JAYA,Bersertifikat AAUI No.0611 000 8421, No Akte Pendirian 150 dan SIUP No 5027-01/1.824.271 Perusahaan kami Telah Resmi Ditunjuk Untuk Memasarkan Produk Bank Garansi & Surety Bond Bisa Tanpa Agunan (Non Collateral). Adapun Jaminan Bank garansi & Asuransi Yang kami Tawarkan Telah Diterima di instansi Pemerintah dan Swasta serta sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun jenis jaminan yang kami tawarkan adalah sebagai berikut:
DAFTAR JAMINAN:
Jaminan Penawaran (Bid Bond)
Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
Jaminan Pembayaran Akhir Tahun (SP2D)
Jaminan Contractor ALL RISK (CAR)
Jaminan Custom Bond
Jaminan Property ALL RISK (PAR)
Jaminan Erection ALL RISK (EAR)
Jaminan Marine Hull Insurance (MH)
Jaminan Cargo
Jaminan Workman Compensation Liability (WCL)
Jaminan Conprenshive General Liability (CGL)
Jaminan Automobile Liabelity (AL)
Jaminan Asuransi Kebakaran (Fire Insurance)
KMK (KREDIT MODAL KERJA)
DAN ASURANSI UMUM LAINNYA
Demikianlah perkenalan singkat dari kami, besar harapan kami untuk dapat berkerjasama dengan perusahaan Bapak/ Ibu dan semoga ini langkah awal untuk menjalin kerjasama yang baik dan berkesinambungan di masa akan datang dan atas perhatian kami ucapkan terimakasih.Adapun sebagai bahan pertimbangan bapak/ibu berikut ini saya lampirkan proposal penawaran penerbitan surety bond (asuransi) dan bank guarantee (bank garansi). Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Hormat Kami,
PT. ANUGRAH LUAS JAYA
ttd
MELYAN SONATA
Telp (021) 42888259
Fax (021) 42888256
Mobil 085736366719
WhatsApp 085736366719
Email: pt.mjs99@gmail.com
Office:Jl.Swadaya III No.45A Kel.Cempaka Baru Kec.Kemayoran Jakarta–Indonesia (10640)